Dua Cinta,Tiga sahabat...

Malam ini Ria memintaku mengantarkannya bertemu dengan Bintang. Aku yang mengenalkannya dengan Bintank. Ria adalah teman dekatku. Kami berteman sejak kuliah. Ria adalah seorang yang sangat setia kawan. Kalau aku membutuhkan pertolongan dia pasti menolongku. Demikian juga kalau dia membutuhkan pertolonganku aku pasti bersedia membantunya. Kami adalah teman yang akrab. Aku tahu dan kenal kehidupannya. Mantan kekasihnya yang obsesif. Kisah cintanya yang putus sambung dengan sang kekasih. Sampai akhirnya Ria tidak tahan dengan tabiat kekasihnya itu sehingga hubungan mereka pun berakhir. Meskipun selama beberapa waktu Ria harus bermain petak umpet untuk menghindari mantan kekasihnya itu. Sampai akhirnya kekasihnya itu ditahan oleh polisi saat mengejar-ngejar Ria di suatu plaza di tengah kota Jakarta.

…….Tidak ada yang aku tidak ketahui tentang Ria. Tapi ada yang tidak diketahui Ria tentang diriku. Aku tidak dapat menceritakannya kepada Ria. Aku takut dia menganggapku rendah. Meskipun aku tahu dia bukan orang seperti itu. Tetapi aku masih belum berani bercerita tentang keadaanku.


…….Aku mengenal Bintank dari chat. Aku mengajarinya beberapa hal tentang chat di internet. Sedikit peraturan tidak tertulis yang harus ia perhatikan untuk keselamatan dirinya sendiri. Apapun yang kami bicarakan selalu cocok. Aku jadi mengenalnya lebih akrab. Aku tahu dia seorang yang baik. Dia menganggapku seperti saudaranya. Kami sering bertemu setelah pertama kali bertemu muka. Kalau ada masalah dengan pekerjaan aku bisa meminta pendapatnya. Jadi aku menjadi dekat dengan Bintank seperti aku dengan Ria.

…….Kemudian aku bercerita tentang Bintank kepada Ria. Aku sangat senang memiliki seorang sahabat seperti Bintank. Sama halnya dengan aku memiliki sahabat seperti Ria. Aku selalu bercerita Bintank begini atau Bintank begitu. Sehingga membuat Ria tertarik dengan Bintank. Akhirnya aku berinisiatif untuk mengenalkan Bintank dengan Ria. …………………………………………………………
…….Tank lo mau gak g kenalin.
…….ke teman g namanya Ria?.
…….Dia teman g sejak kuliah.
…….Sender: Tommy
…….+6271819XXXX
…….Sent: 23-May-2004 09:45:32
…………………………………………..
…….Boleh tom mau chat dulu.
…….atau lo kasi no hp g?
tapi.
…….kayaknya g lebih
suka.
…….kalo chat dulu deh
kalo.
…….langsung no hp suka.
…….bingung mau ngomong.
…….apa kalo chat dulu kan.
…….bisa ngobrol lebih lama.
…….dan g bisa lebih terbuka
…….gak perlu jaim.
…….Sender: Bintank
…….+6271808XXXX
…….Sent: 23-May-2004 09:49:32
……………………………………………………………………..
…….Ok d tank ntar g kasi
…….alamat lo ke dia biar
…….di
add trus bisa langsung
…….chat sama dia trus
alamat
…….dia g kasi lo
jangan lupa
…….ya di add
thx
…….Sender: Tommy
…….+6271819XXXX
…….Sent: 23-May-2004 09:53:32
……………………………………………………………

…….Akhirnya Ria dan Bintank kuperkenalkan lewat chat conference di salah satu messenger. Mereka pun akhirnya menjadi dekat. Seandainya aku bisa senang melihat perkembangan mereka. Tetapi………..


…….Aku membawa Ria dengan motorku. Akhirnya kami sampai di salah satu kafe di Jakarta Pusat. Aku tahu pertemuan ini akan menjadi satu peristiwa besar dalam kehidupan Ria dan Bintank. Hari ini Bintank ingin melamar Ria menjadi kekasihnya setelah sekian lama chat diantara mereka berdua.

…….“ Hai Tank, sudah lama sampainya? Sorry ya telat, tadi Ria lama dandannya hehehe,” kataku menyapa Bintank yang duduk di salah satu sudut kafe di bawah pohon yang rindang.

…….“ Iya Tank sorry ya lama, “ sambung Ria.

…….“ Gak papa kok. Aku juga agak telat tadi. Ban motorku bocor tadi jadi mesti cari tukang tambal ban di sekitar sini, “ jawab Bintank.

…….“ Wah kok apes banget.”

…….“ Iya nih.”

…….“ Ya sudah yang penting kan sudah beres bannya. Kalo gitu kita langsung pesan makanan aja. Gua sudah lapar nih.”

…….Akhirnya kami bertiga memesan makanan. Sambil menunggu makanan pesanan datang kami mengobrol seru tentang banyak hal. Akhirnya pesanan datang dan kami pun makan malam ditemani lagu romantis dari live band kafe itu. Setelah makan malam selesai Bintank menyampaikan kalimat utamanya.

…….“ Ria, kalau aku pikir-pikir setelah sekian lama kita chat berdua sepertinya aku suka sama kamu. Kamu mau gak jadi pacarku?”

…….Ria dengan muka bersemu merah tersipu-sipu menjawab pelan, “ Aku mau Tank jadi pacarmu.”

…….“ Horeee! Selamat ya Ria dan Bintank atas jadiannya kalian, ” sambungku.

…….“ Makasih ya, Tom. Sudah mengenalkan gua dengan Bintank.”

…….“ Iya nih, Tom. Tanpa lo kita berdua gak bakal bisa ketemu dan jadian.”

…….“ Iya sama-sama gua senang kok lihat kalian berdua jadian. Kalian berdua adalah teman-teman terbaik yang gua punya.” Pembohong, hati kecilku berbicara.

…….“ Kalo gitu gua pamit pulang dulu ya? Gua mesti jemput adik gua pulang latihan nyanyi. Kalian habiskan waktu berdua aja. Masa gua mengganggu kalian berdua pacaran sih. Hehehe. “ sambungku.

…….“ Yee gimana sih kamu Tom. Gak papa kok lo nemenin kita berdua, “ sahut Bintank.

…….“ Iya nih, Tom. Gak usah malu malu kuda deh. Orang sama kita berdua ini,” sambung Ria.

…….“ Gak bisa Ria. Gua mesti jemput adik gua. Kasihan dia pulang sendiri malam-malam begini. Gua jalan dulu ya?! Tank, nanti tolong antarkan Ria pulang dengan selamat tanpa kurang suatu apa ya? Entar kalau kenapa-kenapa gua lagi yang kena sama bokapnya Ria. Hehehe.”

…….“ Iya, entar Ria pasti gua antarkan pulang dengan selamat tanpa kurang suatu apa. Bisa aja lo, Tom. “

…….“ Ya sudah gua balik dulu ya, Ya, Tank! Bye.”


…….Kemudian aku berbalik menuju tempat parkir motorku. Tanpa sadar mataku terasa panas. Kukenakan jaket dan helm. Kunyalakan motor dan membayar tiket parkir sambil berusaha menahan air mata yang hendak jatuh. Di jalan di atas motor, air mata tak dapat kutahan lagi, jatuh membasahi pipiku. Untung helmku menutupi sebagian besar mukaku. Seandainya Ria tahu keadaanku. Seandainya Bintank tahu perasaanku. Seandainya mereka berdua tahu apa yang kutangisi. Bintank, aku cinta kamu. Ria, maafkan aku. Seandainya aku bisa memiliki Bintank untuk diriku tanpa menyakiti Ria.
…….Seandainya………….
…….Seandainya………………
Air mata memenuhi mataku, membasahi pipi tanpa bisa kuhapus. Membuatku tidak dapat melihat jalan dengan jelas. Tidak memperhatikan lampu merah sudah menyala dan mobil yang melaju dari sisi kiriku

0 komentar:

Posting Komentar